Petuah Kajang untuk Alam

      7 Komentar pada Petuah Kajang untuk Alam

img_2478

Salah satu kekayaan Indonesia ialah tersebarnya berbagai etnis di seluruh penjuru tanah air. Setiap etnis diwarisi petuah-petuah bijak dari leluhurnya untuk menjalani kehidupan dari berbagai segi, termasuk dalam memperlakukan alam.

Mendapatkan tugas survei di Bulukumba, membuatku banyak belajar, salah satunya ilmu alam dari masyarakat Kajang, salah satu etnis di Kabupaten Bulukumba.

Kajang yang menganut adat Tanatowa memiliki prilaku positif terhadap alam dan lingkungan. Tak hanya dari nilai-nilai agama, adat istiadat, tapi juga petuah yang diwariskan secara lisan maupun tulisan. segala petuah tersebut terkumpul dalam Pasang ri Kajang. Di dalamnya terdapat 120 pasal petuah leluhur dan 19 pasalnya berkaitan dengan pengelolaan alam. Beberapa diantaranya:

Anjo borongan anre nakulle nipanraki. Punna nipanraki borongan, nupanraki kalennu. Artinya: Hutan tidak boleh dirusaki. Jika merusaknya, sama halnya engkau merusak dirimu sendiri.

Anjo natahang ri boronga karana pasang. Retoppi tanayya rettoi ada. Hutan bisa lestari karena dijaga adat. Bila bumi hancur, hancur pula adat.

Saya yakin, etnis lainnya pun mempunyai petuah untuk alam. Ada yang ingin memberi tahukannya kepada saya?

7 thoughts on “Petuah Kajang untuk Alam

  1. patembe

    Battu rate maka ri bulang akkutaknang ri bintoeng, bunting jako salla puna niak doeknu = Saya telah ke bulan dan bertanya pada bintang-bintang, mereka bilang kau menikah nanti jika sudah punya uang!
    he…he..

    Reply
  2. siswan

    sudah terlalu banyak yang menikmati kehidupan lebih baik seelah melakukan riset di Kajang, tak terhitung pula berapa magister dan doktor lahir dari situ. AMAN pun senantiasa menjual masyarakat adat Ammatoa. tidak ketinggalan Pemerintah Kabupaten Buukumba dan Propinsi Sulawesi Selatan senantiasa mengekspolitasinya atas nama pariwisata. namun hingga kini nilai-nilai di sana koktidak diupayakan untuk melembaga dalam pemerintahan dan masyarakat sekarang. di lain sisi, keadaan hidup periset dengan masyarakat Kajang (bukan hanya Ammatoa/Kajang Dalam) sangat kontras. mereka hidup dalam keprihatinan, sementara yang telah meriset telah ….mapan. lalu apa yang engkau berikan terhadap masyarakat Kajang?
    sebagai putera daerah kami memandang sepertiya ada ketidak adilan

    Reply
  3. rudi

    hlo mas siswan & akmal saya rudi!, saya anak kajang, saya mau nanya maksud memprihatinkan disini ap?, bener masyarakat kajang telah di ekspolitasi dan saya tidak setuju, tapi saya juga tidak setuju apabila di sana (kajang) dirubah untuk lebih maju (moderenisasi) itu akan melunturkan adat istiadat disana sedikit demi sedikit, mari kita dukung hentikan ekspolitasi karna akan membawa dampak negatif untuk masyarakat disana (kajang) terimakasih salam kenal
    dan untuk mas labaco mengenai pasang itu nga semua bisa dicantumkan kalo mau Tarekat aj dan mungkin bukan hanya 120

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.