Aku kembali memainkan gitar
Mencoba mereda getir yang bergetar
Rasa itu tetap saja datar
Teredam sakit yang mengakar
Maafkan aku yang terkadang jumawa
Mengikuti emosi dan terbawa
Meski aku sadar kau pernah istimewa
Tetapi aku tak jua mampu tersenyum bahkan tertawa
Kembali aku mainkan rintihan dawai
Dari resonansi yang sebenarnya damai
Bersama paku-paku hujan yang terdengar ramai
Menyanyikan lagu yang dulu sempat bersemai
Namun…
Tak ada lagi senandung yang merdu
Lenyap sudah alunan yang syahdu
Semua telah menjadi pilu
Hanya kenangan masa lalu
Aku masih disini
Hanya gitar yang menemani
Namun ditinggal oleh ritme dan melodi……
Sepi!
Apa judulnya itu lagu yg dulu sempat bersemai ?
judulnya…?
desainnya bagus…padanan katanya juga ok…
kapan nih naskahnya dikirim ke aku?
Gak sabar pgn baca tulisan berkualitas…
Keep on Writing, frens!
apa nu bilang itu????? nda menger k…. secara toh nu tau mi nakke…jongkok kemampuanku..
kemanai itu melodi sama ritme.. anggapai na tinggalko??? aihhh ck ck ck ck sungguh terlalu…
bahh biarmi na tinggalko, ato ko yang meninggalkan?? cari mako melodi sama ritme baru..jangan kek orang susah deyh hohohohohohohohohoo
apami itu kubilang, nda menger k juga… hohohohohohohoho
bah kudukungki
Sapa tau sama lagu lagu ta’. kan bisa jadi vocal group 🙂
saya suka ini….
baik gambar dan tulisan ^_^