Dulu, bagiku dunia itu adalah perihal kompetisi. Ada menang, ada kalah. Sejak kecil aku memacu diri untuk selalu menjadi juara: menjadi juara kelas, terpilih sebagai ketua kelas, orang kepercayaan guru, menang kompetisi akademik, masuk di sekolah-sekolah unggulan, dll. Aku begitu ambisius, ingin terlihat hebat dari yang lain.
Hingga, ku dapati diriku berada di titik terendah. Semua orang terlihat jauh lebih unggul dariku. Mereka menang dan aku kalah. Segala kompetisi yang ku jalani sejak dulu seakan sia-sia. Aku terpuruk.
Dan akhirnya saat terendah itu menyadarkanku. Bahwa segala kompetisi hanya ada dalam pikiran. Kita terhadap orang lain sesungguhnya tidak saling bersaing, tapi saling mendukung. Setiap orang menjadi seperti apa jalannya masing-masing. Kompetisi sebenarnya ada antara kita dan diri kita. Bagaimana kita melawan diri dari keterperukun untuk bangkit lagi. Tak peduli apa masalahnya tetapi bagaimana kita memenangkan “pertarungan” yang sesungguhnya itu.