Petuah Nenek

      Tak ada komentar pada Petuah Nenek

Sebenarnya sudah lama mau menulis tentang nenek, tapi selalu saja ada kendala yang membuat tulisan ini tertunda. Hingga akhirnya, beberapa menit yang lalu nenek membuka pintu kamarku.

“Belum po ko tidur lagi?”

“Belum nek, masih ada sy kerja!”

“Jangan lupa matikan lampumu kalau mau tidur…..” Saat beliau mengucapkan kalimat ini saya sudah bisa menebak kelanjutannya…

Nanti ada binatang terbang2, trs masuk mulutmu, baru kau telan ki…… hehe”

Setiap malam, saat nenek terbangun untuk shalat, beliau pasti mengelilingi sudut rumah dan mengecek kamar satu per satu, memastikan lampunya telah mati. Meski alasan itu sudah sering kali beliau ucapkan, selalu saja terus di ulang. Mematikan lampu sebelum tidur pun sudah menjadi kebiasaan saya sejak kecil, jadi walaupun tak ditegur nenek, saya pasti mematikan pelitanya sebelum terlelap.

Itu hanyalah satu dari sekian banyak petuah nenek yang tidak pernah saya lupa.

Mungkin saya cucu yang paling sering tidur bersama nenek di kamarnya. Entahlah, rasanya nyaman saja tidur dengan beliau. Cara nenek membangunkan shalat subuh cukup efektif dan kadang membuat saya merinding.

“Di elus2 itu matamu setan, jadi nda mau ko bangun2. mau ko jadi temannya setan?”

Kata2 itu pun akhirnya membuat saya terbangun dengan segera.

Bicara soal makan, nenek juga punya petuah yang selalu saya ingat.

“Nda baek itu sisa2 makanan, banyaknya itu orang di luar butuh makan, baru kau dikasi makan malah kau buang2 ji.” atau “Makanan itu rejeki, siapa tau butir nasi yang kau sisa disitu mi rejekimu, kasi bersih ki itu.”

Petuah itu pun sampai sekarang selalu saya implementasikan dalam kehidupan. Saya selalu mengusahakan untuk tidak menyisakan makanan, kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan lagi.

Masih menyoal tentang makan, nenek selalu menyuruh cucu2nya makan sayur.

“Makan ko itu sayur, supaya sehatko”

Tapi kalau untuk yang satu ini, saya masih sering melanggar. Mana enak nasi goreng di makan dengan sayur??? Haha

Akhir2 ini saya sangat sensitif dengan pertanyaan “kapan?” dan neneklah yang paling sering mempertanyakan pertanyaan itu.

“kapan ko itu ujian nak? mo ko bayar uang kuliah terus?”

pertanyaan itu cuma membuat saya senyum2 tidak jelas.

“cepat2 mo ko itu, baru langsung ko jadi dosen, itu e kampus mu di Gowa adami….!”

Sejak dulu nenek memang menginginkan saya menjadi dosen, padahal saya sendiri belum punya citacita untuk itu. Saya memang senang membagi ilmu, tapi menjadi dosen??? hmmm… pilihan terakhir saja deh.

Saya jadi ingat petuah bugis yang pernah nenek katakan

Tuntu’i paddisengengngE si tanre tanrena, nasaba’ iyyatu paddisengengngE maringeng ritiwi tiwi, riabberangngi pede’ maegai, alena mmalitutuiki’. Naiyya warang parangE matane’ ritiwi riabberanngi cappuui’. idi’pa malitutuiwi.

Terjemahan bebasnya kurang lebih seperti ini, tuntutlah ilmu setinggitingginya, karena ilmu itu mudah dibawa bawa, dan akan berlipat ganda kalau dibagi kepada orang lain. Kalau harta berat dibawa, selalu dijaga supaya tidak diambil dan akan berkurang kalau diberikan kepada orang lain. (cocok mi kah??? maaf karena bahasa bugisku tidak terlalu baik)

*Doakan saja cucu mu ini nek, semoga cepat selesai. Datang je ki nanti pas acara wisudaku toh???? Hehe*

inartnenek1

Bagaimana mirip tidak???

Harus tidur

Nenek said: “Jangan suka begadang, membeku nanti darah di otakmu, kena ko itu kanker otak!”… Ihh… mudah2an tdk deh

0 thoughts on “Petuah Nenek

  1. Cucunya Nenek Post author

    Huaaaa…. parah… baru saja memecahkan tiga set cangkir sekaligus.
    jadi ingat satu petuah nenek lagi.

    “Kalau buang sampah beling, harus di bungkus plastik sampai berlapis lapis. Kasian tukang sampah, nanti berdarah tangannya”

    Duh… nenek you are very care with every people…! Luv u

    Reply
  2. @kelor

    I never see my ‘uwak’ both of my parent coz already died be4 i born. Also, Al-Fatihah to both of my lovely ‘indo’. They’re pass away since a year ago.

    thanks for this awesome entry.

    ~You are_____________(ur ‘nenek’ name) junior~

    Also Al-Fatihah to your ‘uwak’

    ~I am Tarimah Junior~ 😀

    Reply
  3. app

    mirip banget fotonya
    pasti sudah di Edit
    mudah2han aslinya tidak begitu

    nb,;
    rawat itu nenek, biar awet mudah
    sekali-kali belikan hadiah

    salam sama nenek

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.