Tuhan yang maha kuasa, memang maha pandai mengkombinasikan berbagai rasa. Semua dipadu dalam satu waktu dan kisah. Runut dan terangkai dengan padanan yang tidak biasa. Menyelusup ke dalam jiwa dan melahirkan asa…
Entah apa yang harus saya tuliskan untuk mendeskripsikan hari ini, yang pasti saya mensyukurinya. Semua hadir dalam satu bingkai yang menakjubkan.
Perasaan
Hal pertama yang saya lakukan setiap bangun tidur adalah memeriksa HP, dan saya yakin bukan hanya saya yang melakukan hal ini. Dan pagi ini sebuah sms belum terbaca di inbox ku. Sbnrnya ini bukan kali pertama saya mendapatkan sms di subuh yang masih buta, tapi sms kali ini membuat saya diam, kemudian tertawa, lalu menggeleng kepala sambil tersenyum, melanjutkannya dengan membaca sekali lagi dan akhirnya membalasnya.
Kegiatan subuh pun berlangsung seperti biasanya. Tok tok tok, ringtone hpku terdengar begitu khas mengantarkan sebuah balasan sms disaat saya telah memasuki sesi kegiatan berikutnya. Kali ini saya mengangkat alis membacanya, kemudian tertawa sekali lagi.
Mungkin mudah berteori tentang kesadaran namun saya mengaku sulit dalam implementasinya. Selalu ada sisi lain dalam diri ini yang bergejolak, ia terhegemoni oleh perasaan yang sulit untuk dijelaskan. Mulut memang mampu bungkam, tapi apakah bahasa tubuh bisa disembunyikan?
Lalu saya bertanya-tanya kenapa? Namun lagi-lagi tidak mampu terjawab. Malah hal tersebut terjadi lagi dan membuihkan gelembung-gelembung asa. Menggetarkan.
Hingga pertemuan kali ini pun terasa berbeda seperti sebelumnya. Ada detak yang terdengar riuh di telinga, semakin lama semakin tak terkendali. Semakin mencoba mengendalikannya, ia malah semakin menunjukkan kekuatannya. Peluhpun membasahi tubuh yang menggigil. Tatapan mata melahirkan sejuta arti. Tiap detik yang dilalui ingin dimaknai.
Di sudut berbeda, ada sosok lain yang juga menghantui. Bercerita tentang masa-masa yang pernah di lalui. Wacana komunitas disekitarku yang juga menguasai, membuatku tiba-tiba lunglai. Saya yang akan mengalami, bukan kalian. Tolong, jangan membuatku merasa bersalah untuk ini. Berhentilah menumbuhkan asa kepada dirinya lagi.
Skripsi
Setiap mahasiswa pasti punya komitmen untuk menyelesaikan kuliahnya lebih cepat, beruntunglah bagi mereka yang mampu mencapai komitmen itu. Tapi terkadang ada satu keadaaan yang membuat komitmen itu ditunda atau bahkan ingin dilepaskan saja. Permasalahan yang sangat kompleks dan sulit diurai satu per satu. Tak banyak orang yang bisa memahami keadaan tersebut karena tak semua akan mengalaminya.
Parahnya mereka hanya mampu menghujat dan mencaci bukan malah membantu dan memotivasi. Hingga akhirnya, semua stagnan begitu saja.
Namun saya yakin, Tuhan selalu memberikan yang terbaik dan waktu yang tepat kepada setiap umatnya. Dan sekarang mungkin waktu yang tepat untuk itu. Satu-satu kemudahan itu disibak, motivasipun datang mendekat.
Segalanya sungguh membuatku terharu. Bibir dan kelopak mataku bergetar ketika mengucapkan Alhamdulillah di dalam hati. Senyum yang tersungging membuatku melelehkan air mata, air mata kebahagian.
Semoga semangat dan kemudahaan ini selalu begini adanya, hingga gelar dibelakang nama betul-betul menjadi nyata. Sebuah persembahan untuk mereka, orang-orang yang kucinta…
Hadiah
“Tidak enak merepotkan” atau “Maaf merepotkan”, kalau harus bersuara, pasti kalimat ini yang saya ucapkan. Hingga seorang teman selalu berusaha mengucapkan kalimat itu lebih dahulu sebelum saya mengucapkannya. Saya paling tidak enak kalau harus merepotkan orang lain, mungkin karena pengaruh sifat individual yang merasa bisa melakukannya segalanya sendiri.
Dan sekali lagi kalimat itu keluar saat seseorang memberikan hadiah. Mungkinkah penempatannya kurang tepat?
Jelasnya saya sungguh berterimakasih untuk hadiah tersebut, buku yang sangat inspiratif dan mengetuk kesadaran kolektifku.
Pelukan
Ketika saya pulang, saya kaget dengan pernyataan yang dikeluarkan my sistah dan seketika itu juga airmatanya luruh. Kemudian ia kembali menutup mukanya dengan bantal guling, gaya khasnya setiap akan tidur, namun isakannya masih juga terdengar. Semakin lama air mataku pun ikut menggaris pipi, saya sangat merasakan apa yang di alaminya saat ini. Ingin rasanya memeluknya, tapi hal ini tak pernah kami biasakan sejak dulu, niat itu pun saya urungkan dan membiarkan dia memeluk bantal. Meski seperti biasa saya hanya diam tapi saya yakin dia tau bahwa saya sangat empati padanya. My lovely sistah…. Don’t be sad again. Tuhan pasti memberikan yang terbaik.
Ketika malam semakin tinggi seseorang disana menelpon dan memberikan rasa yang berbeda lagi. Takut jika ia tahu apa yang sejujurnya saya rasakan tentangnya? Gundah dan ingin melupakan semua bentuk keadaan masa lalu? Iba dengan keadaannya? Ah…Entahlah saya pun tak paham.
Dan kini, ingin rasanya meringkuk dalam dekapan kehangatan, agar hormon oxytocin yang menciptakan kedamaian itu segera keluar dan menumpahkan segala rasa yang mengaduk perasaanku. Memeluk bantal menjadi satu-satunya pilihan, berharap bisa tidur malam ini.
Sebuah catatan harian yang panjang.
bercampur jadi satu
pelukan
kadang merasa canggung melakukan sesuatu yang tak biasa dilakukan…
titip big hug u/ cc nart…
semangat!!!!!
catatan harian yg keren :thumb:
saia bs mrasakan ppindahan rasa di setiap paragrafnya bahkan ikut kebawa. pada campur aduk kayak gado2. He3x
malah jujur saia iri, krn lo saia da di posisi it, pasti tdk bs mnuliskannya, pa lg sebagus ini.
Keep writing mbak.
Hmmm…….betul2 hari yang panjang nart, tp tetap semangatji pasti. (rock). Dan Buat kakakta’ Unieq….sabar saja.
Berkunjung balik…
BTW, habis baca posting ini saya merasa kayak habis makan es teler. Campur semua rasa 😀
bahagai rasanya jika ada SMS masuk, tapi terkadang juga menjakitkan…
tapi semuanya hanya pesan seseorang ingin dibalas atau tidak jadi syukurlah kalau ada smsq karna tidak semua hp dapat menerima sms seperti itu…..
skripsi……..apa itu, saya rsa begituan mainanji baggi kita.. jangan terlalu serius karna akan membakar kertas 2 yang tadinya sudah sangat penting baginya, buat DOsen… biasakan seyum didepan komputer,,, atau enjoy saja.
bagi-bagi dulu hadiahnya…biar anak indonesia bisa pintar semua membaca.
syukurlah kalau masih bisa peluk bantal guling, karna kamu punya bantal guling,,,untuk melepaskan kerinduaanmu. dan melarangmu bersedih lagi…
gimanasih rasanya peluk bantal guling????????
assalamu alaikum
sy cuman bisa komen yg soal skripsi
yahh, sapapun yg sementara nyusun TA mungkin merasa itu adalah masa2 yg sulit, palagi kalo org2 sekitar cuman bisa nanya “kapan selese?”
tanpa bisa membantu mencari solusi, rasa pengen ambil golok dah… *lebay* heheh…
tapi bersyukurlah kalo sekarang motivasi itu dah ada
jaga baek2, jgn sampe iLang lagi
bukan hal yg mudah untuk menyemangati diri sendiri
tetap semangad… jangan lupa minta kekuatan sama Allah
insya Allah akan dimudahkan…
oia, salam kenal juga buat kakakta’
dy anak arsi juga?
wassalam