Pagi-pagi sudah ke kantor, membereskan pekerjaan yang masih terbengkalai. Mempersiapkan semuanya untuk survey ke Bulukumba, besok (21/10).
Hingga waktu Isya, masih nongkrong di kantor menunggu tim survey untuk membicarakan mengenai biaya akomodasi mereka selama disana. Semuanya beres setelah waktu menunjukkan pukul 21-apakah ini yang disebut lembur?
Karena sudah berjanji dengan Pak Baharuddin Koddeng, akhirnya saya meluncur ke rumahnya yang jauh disana. Ratulangi – Perintis Kemerdekaan. Membayangkanx saja, rasanya jauuuuuuh… apalagi jika membayangkan untuk pulang kembali ke rumah di jalan singa… Aaaah AmpunG senior!
Bapak keluar rumah, tapi dia menyuruh kami tetap menunggu. Sabar.. sabar… sabar…
Sebenarnya asistensinya tidak berlangsung lama, tapi Bapak Dosen ini keasyikan cerita. Meskipun beberapa diantara kami telah menguap berulang kali, dia tetap saja asyik berbagi pengalaman.
Diantara banyak ceritanya, saya menggaris bawahi beberapa hal yg beliau katakan:
1. Jangan terlalu cepat merasa puas : Pengetahuan itu tanpa batas, terlalu cepat merasa pintar hanya akan membuatmu sombong dan menjadikanmu sebenarnya tak tahu apa-apa.
2. Mobilisasi tinggi : Setiap proyek punya permasalahannya masing-masing, jadi semakin banyak kita menangani permasalahan tersebut maka kemampuan kita pun semakin terasah.
3. Ikhlas : Jangan membiasakan diri berorientasi pada uang. Ingin menambah pengetahuan dan pengalaman itu saja sudah cukup. Kerjakan saja semaksimal mungkin dan materi itu pun akan mengalir dengan sendirinya.
Tanpa terasa sudah pukul 1 malam. Rasanya saya tercerahkan lagi. Rupanya perjalanan sejauh ini tidak merugikan. Semoga survey 7 hingga 10 hari ke depan bisa memberikan manfaat. Blog, I will miss u.
wah.. pak dosennya keasyikan cerita… hahahaha..
mirip tuh ama guru saya semasa smp
Di Bulukumba ada satu kampung namanya Banyorang. kalau mau ke kota bulukumba biasanya sy milih lewat situ, meski rutenya jauh tp pemandanganx kl lewat sana baguski,kampungx adem.pokoknya baguslah buat orang yg suka liat2 suasana pedesaan. hehehe. Ada jg warung coto yg enak, pas di depannya ….. alah..sudahmi deh….
welehh ini labaco` sanging cotonya ji na urus… ck ck ck
btw pak bahar pintar ternyata di??? sy kira… sy kira… sy kiraaaaaaaa hahahhahahahahah
kaboooooooooooooooooooooo
Advice is worthless treasure…harta tak ternilai…kalau kita tak hanya mendengar tetapi juga menyimpannya dalam hati dan melakukannya…
Udah balik ke surabaya?
Kapan-kapan kunjungi blogq, di selviya.wordpress.com…
GOD BLESS