Interior bergaya Industrial sedang marak akhir-akhir ini. Untuk melengkapinya dibutuhkan produk interior yang mendukung. Salah satunya homedecor yang berbahan semen. Sudah lama berniat untuk membuatnya tetapi tidak sempat karena rutinitas lain. Hingga akhirnya jenuh beberapa hari terakhir yang mengalihkan fokusku kepadanya. Berawal dari sebuah sak Bosowa Semen di teras rumah. Sisa bahan renovasi rumah bulan lalu.
Jenuh
Pernahkah kau terbangun dalam keadaan jenuh? Bukannya memulai hari malah memilih untuk membiarkan mimpi beradu? Berharap dalam tidur impianmu akan terwujud. Dan rasanya itu lebih bermutu. Tak peduli apa kata orang tentang apa yang kau lakukan itu.
Bermula dari gagal berulang kali. Kenyataan bahwa dirimu tak lagi diapresiasi. Atau aneka macam kata yang menyakiti. Lalu masalah lain yang terus menghampiri. Hingga asa mu meredup dan hampir mati. Dan tak ada lagi yang mampu memotivasi.
Beberapa hari lalu aku mengalaminya. Seminggu aku menutup diri. Semua terasa hampa. Hingga sebuah sak semen sisa renovasi membawaku ke suatu masa.
Merasa Dikhianati
Saat itu di tahun terakhirku menggunakan seragam putih biru. Beberapa mata pelajaran telah membuat ujian akhir. Termasuk kerajinan kriya. Kelompok sudah terbentuk. Dan aku pun ikut serta pada proses pembuatan di kelompokku. Nyatanya, namaku tidak dimasukkan. Nilaiku tidak ada. Hatiku sedih luar biasa. Dengan menangis aku mengadu pada guruku. Meminta waktu seminggu untuk membuat seni kriyaku sendiri.
Seharusnya cetakan dibuat dari tanah liat. Lalu topeng kertas itu dibentuk di atasnya. Tetapi aku tak sempat lagi mencarinya. Akhirnya semen kantongan kubeli dengan sisa-sisa uang jajan. Dan membuat cetakan. Masih kuingat tanganku melepuh karena tak memakai sarung tangan. Kukerjakan tugasku sendiri. Sepenuh hati.
Meski sedih mengetahui diriku seperti dikhianati. Tetapi aku bangkit dan menunjukkan aku mandiri. Dan pada akhirnya senyumku tersungging. Nilaiku terbaik diantara semua murid di kelasku.
Berkarya Maka Aku Tetap Ada
Kisah itu menyadarkanku. Bahwa tidak ada satupun orang yang bisa mematahkan mimpiku. Orang lain bisa saja menghinaku, tapi mereka tak mampu hentikan impianku. Keadaan bisa saja membuatku terlihat gagal, tetapi tak sanggup membuatku berhenti berkarya.
Kejadian itu pula meyakinkanku betapa jatuh cintanya aku pada seni kriya. Tahun berlalu. Kini, minat itu yang mengawaliku membuat produk homedecor dua tahun sebelumnya. Sayangnya rutinitas pekerjaan lain membuatku jarang berkarya lagi. Dan sak semen yang kujumpai di teras rumah itu yang membuatku kembali berkreasi.
Tabir jenuh yang menghalangi perlahan tersingkap. Rasa putus asa itu berganti dengan harapan baru. Saatnya untuk berhenti sejenak dari rutinitas. Lalu melakukan hal lama yang ingin kulakukan. Ada motivasi baru yang menyala. Aku bisa saja berhenti sejenak. Tetapi aku harus tetap berkarya. Dengan begitu, aku akan tetap ada.
Homedecor Industrial Style
Interior Industrial sedang banyak diminati saat ini. Berbagai cafe bahkan hunian menggunakan konsep ini. Kesannya yang rough, edge, membuat finishing-nya jadi lebih murah. Meski demikian hasilnya tetap memiliki nilai estetika yang tinggi.
Gaya industrial merupakan seni terapan yang menggabungkan estetika dan fungsi dari tiap elemen interior. Gaya ini terinspirasi dari bekas gudang atau bekas pabrik yang diubah menjadi sebuah hunian atau komersial. Ciri-cirinya dapat terlihat dari penggunaan bata ekspos, baja dan logam. Beberapa elemen tampak unfinished. Sehingga memberikan kesan rough dan maskulin.
Sebagai pelengkap interior, homedecor dibuat untuk melengkapi konsep tersebut. Warna yang dibuat biasanya berwarna sesuai bahan mentahnya. Salah satunya warna abu-abu dari semen. Cara pembuatannya cukup mudah. Sangat menyenangkan hingga membuatku tak ingin berhenti berkreasi.
[
DIY Homedecor Berbahan Semen
– Semen 3 cangkir
– Air 1 cangkir
– Wadah untuk mencampur
– Pengaduk
– Cetakan
1. Campur semen dengan air di wadah.
2. Aduk hingga rata
3. Masukkan dalam cetakan
4. Keringkan kurang lebih 24 jam
5. Lepaskan cetakan
Untuk menghasilkan produk berkualitas tentu bahan yang digunakan juga harus berkualitas. Dan aku memilih Bosowa Semen sebagai bahan utamaku. Ini alasannya.
#1 Kuat
Meski bukan produk konstruksi, aku tetap membutuhkan bahan yang terjamin kuat. Jangan sampai saat produk interiornya dipajang terlihat rapuh. Bahkan disenggol sedikit langsung pecah.
Bosowa Semen cukup terpercaya. Karena telah terakreditas SNI 15-7064-2004. Dengan bubuk berwarna abu kebiru-biruan. Bosowa Semen dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi. Kemudian diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Semua prosesnya terkontrol dalam SOP yang ketat. Sehingga kualitasnya terjamin.
#2 Kering Rata
Semen jika dicampur dengan air membentuk gel yang secara bertahap menjadi kurang plastis, dan akhirnya menjadi keras. Pada proses ini tahap pertama dicapai ketika pasta semen cukup kaku untuk menahan suatu tekanan. Waktu untuk mencapai tahap ini disebut waktu ikatan.
Waktu ikatan awal ialah waktu dari saat pencampuran semen dan air sampai saat kehilangan sifat keplastisannya. Sedangkan waktu ikatan akhir ialah waktu mencapai pastanya menjadi masa yang keras. Biasanya, waktu ikatan awal tidak boleh kurang dari 60 menit dan waktu ikatan akhir tidak boleh lebih dari 480 menit (8 jam). Hal ini yang menentukan cepat atau lamanya semen akan kering.
Cepat atau lambatnya semen mengering memang masalah selera. Tetapi untuk produk homedecor bukan cepat atau lambatnya yang jadi prioritas. Tetapi bagaimana keringnya merata dalam waktu yang sama. Dan Bosowa Semen adalah pilihan yang tepat.
#3 Kemasan Menarik
Jika melihat ke toko bahan bangunan, kemesan semen hampir sama. Baik dari segi warna maupun tampak secara umum. Namun kemasan Bosowa Semen agak berbeda. Apalagi kemasan terbarunya.
Penambahan warna lain selain warna coklat yang kebanyakan digunakan semen lain jadi ciri tersendiri. Aksen biru dan merah membuat mata kita langsung tertuju padanya. Ada unsur psikologis yang memengaruhi. Bagiku, membuka daya imajinasi. Ide-ide kreatif di kepala menari-nari. Seperti yang kuaplikasikan pada foto-foto produk yang tayang di halaman ini.
#4 Harga Terjangkau
Dibandingkan dengan semen lain dengan kualitas yang sama, harga Bosowa Semen yang paling kompetitif. Tetapi tidak perlu khawatir, karena semen lain menggunakan standar SNI yang sama. Itu berarti kualitasnya tidak berbeda. Harga yang lebih murah bukan berarti kualitasnya murahan.
Untuk beli satuan mungkin tidak terasa. Karena hanya beda ribuan rupiah saja. Tapi jika beli banyak, lumayan berhemat.
#5 Lebih Halus
Paling bete kalau dapat semen yang butirannya banyak menggumpal. Selain akan menambah waktu pengerjaan untuk menghaluskannya. Juga akan berpengaruh pada hasil produk. Proses ikatannya akan sulit. Butuh diaduk berulang kali. Permukaannya pun sulit rata. Dan tentu dapat mengganggu estetika.
Butiran Bosowa Semen terbukti lebih halus. Sehingga lebih mudah menyerap air untuk manjadikannya pasta. Waktu pengerjaan lebih efisien. Dan tentu saja produk yang dihasilkan lebih berkualitas.
Fungsi butiran halus semen ialah untuk bereaksi dengan air sedangkan pasta semen berfungsi untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massa yang homogen/padat. Selain itu pasta semen juga untuk mengisi ronga-ronga diantara butir-butir agregat.
#6 Peduli Lingkungan
Bosowa Semen menciptakan suasana perusahaan yang ramah lingkungan. Hal ini dapat terlihat dari pabriknya yang dirancang Green Industry. Di sepanjang jalan pabrik terdapat Green Belt. Yakni deretan pepohonan seperti membentuk sebuah sabuk raksasa. Hal ini bertujuan untuk menciptakan zona pembatas antara pabrik dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, juga difungsikan untuk mengikat debu yang dihasilkan dari proses bongkahan batu kapur.
Di Pabrik Bosowa Semen terdapat alat penghisap udara kotor. Alat ini berfungsi untuk membersihkan udara di sekitar area pabrik agar tidak melewati ambang batas maksimum. Yakni 80 mg/Nm3. Sehingga udara kotor yang dihasilkan pabrik tidak mencemar udara di pemukiman sekitar.
Selain itu, Bosowa Semen membangun recirculation, water reservoir dan waste management di area pabrik. Alat ini berfungsi untuk mengelola sumber daya air. Mulai dari penggunaan hingga saat dikembalikan lagi ke alam. Hal ini tentu sangat berguna untuk menjaga sumber daya air di sekitar pabrik tidak tercemar.
Dari segi sosial, Bosowa Semen sangat peduli dengan masyarakat di sekitar pabrik. Dengan membuatkan beberapa program CSR yang meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Manusia Kuat
Jenuh. Pada akhirnya setiap orang akan mengalaminya. Bahwa ada kalanya kita berhenti sejenak. Dari segala rutinitas. Secinta apapun kita pada pekerjaan atau kegiatan tersebut.
Tentu saja tanggung jawab tetap harus dijunjung. Berusaha untuk berfikir efektif dan efisien. Menciptakan inovasi baru dan kreatifitas tanpa batas. Serta berorientasi pada kerja yang maksimal. Tetapi tetap saja harus ada residu yang harus dibuang agar tetap menjadi waras.
Persaingan hidup memang tak mampu dielakkan. Hingga membuat kita kadang seperti kalah dan gagal. Tetapi kegagalan bukan alasan untuk berhenti. Tidak peduli apa yang membuat kita merasa jatuh. Tidak peduli orang lain tertawa melihat kita kesulitan. Sebab akan selalu ada harapan bagi orang-orang yang yakin dan berjuang untuk kehidupannya.
Kau bisa patahkan kakiku, patah tanganku rebut senyumku. Hitamkan putihnya hatiku, tapi tidak mimpi-mimpiku.
– Manusia Kuat, Tulus –
Wuih kereen kak Inar DIYnya..
Terima kasi kak Ndy
Ini bisa buat cetakan tangan figura???
Untuk anak2???
Biasanya yang di cetak di figura itu pakai semen putih. Cetakannya juga ada bahan khususnya agar bentuknya sama dengan tangan bayinya
Berapa lama kering untuk buat tangan-tangan itu kak?
Sebenarnya sekitar 8 jam sudah lumayan keras mi, karena Bosowa Semen memang terbukti cepat kering. Tapi setelah 24 jam pi baru saya buka dari cetakannya supaya lebih kuat.
Bagus2 DIY nya Inar, terutama yang berbentuk tangan. Good luck ya
Iya favoritku juga itu bentuk tangan. Good Luck juga Teh Awie
Mau ka juga bikin deh yang bentuk bantal sama tempat kaktus.
Nge DIY memang nagih ya, saya juga kalo lama-lama nda pegang peralatan craft suka berasa kram otak.
Keren postingannya. Sangat inspiratif.
Bentuk bantal itu gampang tapi lucu hasilnya. Betul kak, nge-DIY itu bikin nagih, kapan nge-DIY bareng yuk sambil nongki di cafe. Hehehe
Kereeenn Mbak Winn..saya jadi pengen buat juga jadinya Baru tahu semen bisa untuk hiasan, tahunya buat Bangun rumah aja hehehe
Iya mbak, banyak banget kok referensinya. Nanti saya mau buat bentuk yang lain lagi.
Keceeee *tepuk tangan
Terima kasih
keren, baru tahu aku, makasih ay sharingnya
Sama-sama mbak. Semoga bermanfaat
keren kak, apalagi yang dijadikan pot..
kak inar nanti share dong cara buat alas foto rustic..hehehehe
Terima kasih Icha. Next time saya share cara buat alas fotonya
waaah selalu terheranheran sama DIY taaa hihihi kereeen
Terima kasih, Tari
Kak Inar kerennyaa ini kita semua yang bikin? Patut ditiru nanti kalau ada sisa semen ini haha. Berawal dari pengkhianatan sama sekolah akhirnya bisa jadi karya yang kerennyaaa.
Iya saya semua yang bikin, lumayan bikin ketagihan. hehehe.
Kak Inar…hasil karyanya cantik sekali 🙂
Paling suka sama yang bentuk lego itu.
Terima kasih, Andy.
Bentuk lego saya bikin banyak sekali. Bahkan ada yang dijadikan pagar tanaman pengganti batu
diy nya bagus bagus deh
Makasih mbak
Ternyata sisa semen masih banyak manfaatnya selain buat bangunan. Jadi ingat sisa semen di rumah adik yang teronggok aja di pojokan.
Banyak sekali kak. Cara di pinterest atau youtube banyak sekali inspirasinya disana
Kereeeeen. Mau coba bikin deh
Bikin untuk jadi pot sukulen ta kak. Banyak contohnya di pinterest. Keren-keren
Thanks for the idea inar…. (y)
Sama-sama kak. Semoga menginspirasi
Ya ampun itu sampai kepikiran bikin cetakan dari lego.. Kereennyaa inart
Kebetulan punya mould berbentuk lego, jualannya eclairhomedecor. hahha
Keren banget
Terima kasih kak
wahhh keren kak
Terima kasih kak
Pingback: Inart's Story - Temu Akbar UploadKompakan 2017 -
Pingback: Inart's Story - DIY Sarung Bantal dari Kemeja Bekas -
nice post