Rindumu Arogan

      3 Komentar pada Rindumu Arogan

sebuah percakapan di telepon pada pukul 14:52
21 Oktober 2008

X : Assalamu Alaikum
Y : Walaikum Salam
X : Dimana ki?
Y: Di jalan
X : Oh hati-hati ki pade
Y : *bingung*
X : yang penting lepas mi rinduku dengar suara ta.
Y : *makin bingung*
X : Assalamu Alaikum
Y : Waalaikum Salam

kadang-kadang ada sebuah rasa yang menjelma menjadi begitu arogan. Ia dengan mudahnya datang dan begitu enteng untuk pergi.
Hal yang terpenting yang terbersik dalam pikiran adalah yang penting saya bahagia
Dan tak peduli kau akan merasa terluka.

Dia menyebutnya “rindu”
apakah memang rindu harus ditebus?
apakah memang rindu harus dibayar?
tetapi jika rindu yang bersemayam dihatinya hanya akan membuat orang yang dirindukan menjadi sangat terganggu, haruskah ia tetap rindu?
masa yang telah terlewati untuk berjalan di alur masing-masing mengapa harus dia usik lagi?
tidak cukupkah semua sayatan yang masih bernanah?
tidak puaskah dengan darah yang masih mengalir?

memang mudah menoreh kata “yang penting lepas mi rinduku”
tetapi tidak cukup mudah untuk mengobati luka yang belum kering dan dibuka lagi…
mengucurkan darah mengalirkan nanah

mengapa dia tak jua berhenti?

3 thoughts on “Rindumu Arogan

  1. Santo

    yah bgtulah rindu mbak 🙁 kl sdh datang kepala rasanya senut2. Sama aja ky gue, kerinduan untuk cpt lulus dan ktmu ma ortu gue lagi 🙁

    Reply
  2. daun

    hmmh.. dalem nih…

    kadang saya juga ga begitu ngerti perempuan itu maunya gimana

    jadi.. jangan langsung tembak dengan kata arogan sih..

    apakah tdk arogan namanya jika ia datang dan pergi dgn sesuka hati. knp dia tdk pergi saja untuk selamanya. mengapa harus datang kembali disaat hati ini sudah mulai sedikit tenang dan terkendali.

    Reply
  3. berengbereng

    tp begitulah rindu,
    datang seperti hantu
    entah bagaimana,
    kapan dan dimana,
    karena kenangan itu yang kutau’

    coba pake obat merah, trus pake perban.
    trus di perban. klo ndak ada isolasi bening jg
    ndak papaji.
    klo darahnya masih mengalir,
    coba cek ke dokter terdekat.
    jangan-jangan hemophilia.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.