Toraja adalah salah satu destinasi di Indonesia yang wajib dikunjungi. Keindahan serta tempatnya yang eksotis jadi daya tarik tersendiri. Kabupaten yang berlokasi di propinsi Sulawesi Selatan ini memang punya banyak tawaran tempat wisata. Dari sekian banyak destinasi disana, saya merekomendasikan Desa Batutumonga, Toraja Utara.
Keistimewaan Batutumonga
Keindahan Toraja terekam sempurna di Batutumonga. Desa ini terletak di lereng Gunung Sesean. Gunung tertinggi di Toraja Utara. Dari ketinggian itu, seluruh pemandangan membuat panca indera bergetar dan kagum atas keindahannya. Ketika matahari, kabut, gunung, sawah dan pepohonan bersekutu menghadirkan hamparan pemandangan yang luar biasa.
Untuk mencapai Batutumonga dapat menggunakan mobil sewa dari Rantepao ke Pasar Bolu. Dari sana, sewa mobil lagi menuju Batutumonga. Atau jika tidak ingin repot, kita bisa langsung rental mobil dari Rantepao untuk penggunaan sehari. Sebagai kota wisata, tidak sulit mendapatkan mobil rental. Harganya pun bervariatif. Biasanya tergantung jenis mobilnya.
Dari Kota Rantepao dapat dicapai sekitar 30 hingga 60 menit. Jalanan yang berkelok-kelok dan cukup terjal membuat pengemudi harus ekstra hati-hati. Apalagi jika hujan, jalan cukup licin. Sementara di samping jalan banyak jurang yang terjal. Tetapi perjalanan yang menegangkan itu akan terbayar dengan keindahan luar biasa.
Baca Juga: Merayakan Kemerdekaan di Puncak Bawakaraeng
Saya mencatat 5 keistimewaan Batutumonga. Catatan yang saya buat saat traveling kami kesana.
#1 Tidur di dalam tongkonan
Jika traveling ke Batutumonga, tidak lengkap rasanya tanpa menginap. Karena keindahan maksimal tempat ini justru terlihat di malam hari dan subuh menjelang pagi. Jadi dalam menyusun itenary ke Toraja sisihkan satu malam menginap disini.
Beberapa guest house sudah dibangun di Batutumonga. Salah satu guest house yang sangat direkomendasikan adalah Mentirotiku. Posisinya yang berada di titik tertinggi membuat kita lebih leluasa melihat pemandangan. Mentirotiku sendiri bermakna ’pemandangan yang indah dan luas’. Dengan hanya berdiri di depan kamar, hamparan pemandangan yang penuh daya magis terpampang begitu nyata.
Keunikan lainnya, di Mentirotiku kita menginap di dalam tongkonan. Rumah adat Toraja yang eksotis itu. Tongkonan memang salah satu rumah adat yang punya sisi eksotis tersendiri. Arsitekturnya penuh dengan filosofi. Dengan penggunaan kayu sebagai bahan utamanya. Tentu sensasinya jauh berbeda dibanding menginap di hotel. Meski Iklim di Batutumonga cukup dingin, di dalam tongkonan terasa hangat.
Ukuran tongkonan yang disewa tidak terlalu besar. Hanya seukuran kamar saja. Di dalam sudah tersedia kasur dan selimut.
Baca Juga: Sekilas tentang Pegunungan Latimojong
#2 Dapat melihat sunset dan sunrise
Lokasinya yang di atas gunung membuat kita leluasa melihat langit. Pemandangan menakjubkan saat sunrise dan sunset sungguh menyegarkan mata. Semburat jingga yang berpadu dengan awan terekam sangat elok. Ditambah siluet pepohonan yang menciptakan unsur dramatis.
Setelah shalat subuh bersiaplah di teras kamar. Jangan lupa membawa jaket karena iklim di Batutumonga sangat dingin apalagi dikala subuh. Jangan sampai melewatkan momen indah sunrise yang jarang dijumpai karena ketiduran. Pemandangan indah yang akan jarang kita temui apalagi di kota.
Baca Juga : Petuah Kajang untuk Alam
#3 Negeri di atas Awan
Seiring waktu, perlahan matahari pun terbit. Kabut tipis perlahan mulai menebal membentuk awan yang bergulung-gulung. Meski cuaca dingin, kami tetap bertahan di teras tongkonan. Menyaksikan awan yang seperti berada di bawah kita. Negeri di atas awan, lagu Katon Bagaskara itu terasa nyata. Batutumonga seperti menjadi suatu negeri sendiri di atas awan.
Baca Juga : Gunung pun Tak Mengobati
#4 Panorama Kota Rantepao
Apabila matahari mulai semakin tinggi, bukan berarti keindahannya hilang. Batutumonga kembali membuat kami terkesima dengan panorama lain yang tidak kalah indah. Awan bergulung-gulung itu pun mulai memudar. Membuka tabir untuk kami melihat hamparan sawah luas menghijau. Warga-warga bersahaja yang baru memulai aktivitas. Bukit-bukit yang kokoh. Serta panorama Kota Rantepao dari kejauhan.
Baca Juga: Dusun Angin-angin
#5 Kuburan Batu yang Eksotis
Di Toraja mereka mengubur jenasah di dalam batu. Biasanya batu dilubangi untuk dijadikan kuburan. Dan pemandangan ini banyak sekali di Batutumonga. Termasuk di Mentirotiku tempat kami menginap yang untungnya baru saya lihat ketika akan pulang. Sayangnya karena sudah di mobil, jadi tidak sempat difoto kuburannya.
Bagaimana, tertarik traveling ke Batutumonga? Yuk saya temani.
Post ini adalah post dalam rangka #kebbloggingcollab dari Grup Raisa. Simak tulisan traveling yang lain yuk.
Post trigger: Liburan Akhir Pekan, Ke Mana Ya? yang ditulis oleh mbak Ima Satrianto.
Cerita Grup Raisa yang lain:
- Eryvia Maronie: Traveling Saat Hamil, Siapa Takut?
- Indira : BSZ, Bukan Kebun Binatang Biasa
- Gifta : Setelah Bertualang
- Farida: Travelling sambil Belajar Sejarah ke Candi Kembar (The twins temple)
- Merida Merry: Tak Harus Ke Papua, Pesona Raja Ampat Bisa Dinikmati Di Tempat Ini
Waaahh belum pernah ke Sulawesi nii, mau ah kapan2 colek mak win buat diajakin ngetrip ke Sulawesi. Seru seru horor gitu ya mak di sini.
Kabari ya mak kalau ke Sulawesi, nanti saya yang jadi guide nya. Di Toraja memang agak2 mistis, tapi itu yang buatnya jadi eksotis
Negeri di atas awannya cantik buanget mbak. Pasti betah seharian di tempat kayak gini
Iya mbak. Iklimnya juga adem. Serasa tidak rela balik dari sini
Waaah..seru banget Mbak In 😀
Sulawesi, saya belum pernah ke sana..semoga ada kesempatan berkeliling
Kabarin ya kalau ke Sulawesi. Kalau belum sampai Toraja, ke Makassar aja dulu. Nanti saya yang temani kemana-mana
Pertama kali saya ke Toraja waktu masih kecil dan sejak itu gak pernah lagi…
Setelah baca tulisannya Inar rasanya jadi pengen banget ke sana dan cobain tidur di Tongkonan
Kebanyakan orang memang tau wisata Toraja itu kete kesu dan kuburan batu lainnya. Ternyata ada Batutumonga yang lebih eksotis
Dehhh ya ampun kerennyaaaa. Berapaan sewa mobil dari Rantepao ke sana, Kak? Kemarin ke Toraja ka’ tapi cuma 12 jam jka di sana nda sempat main jauh-jauh. Pokoknya harus kembali ke Toraja lagi ya ampun kenapa ada tempat eksotis sekali kayak Toraja dan berbagai macam isinya.
Kemarin saya rental mobil, 400rb/hari dengan supir. Jadi kami dijemput sekitar jam 10 terus dibawa keliling-keliling dulu ke objek wisata lain. Sorenya baru berangkat ke Batutumonga jadi tiba disana sudah hampir malam. Besoknya baru minta dijemput terus dibawa keliling2 lagi.
Nda sempat nginap di Batutumonga waktu ke Toraja, soalnya perginya banyak orang, harus dijadwalkan lagi lain waktu
Iya, sayang kalau ke Toraja tidak nginap di Tongkonan dan menikmati pemandangan Batutumonga.
Nyesel pas beberapa tahun lalu sering ke SulSel tapi ngga pernah nyempetin ke Toraja dsk, padahal sepertinya menyenangkan ya, banyak yang bisa digali.
Sekarang kalo mau kesana, masi mikir baby yang baru 13 bulan. Ntar kali ya kalo anak2 udah gedean. Mari masukkin ini ke bucket list.
Sayangnya waktu itu kita belum kenalan ya mbak. Coba sudah kenalan, bisa hang out bareng
Pingback: Setelah Bertualang - Life After 27
Pingback: Setelah Bertualang – Life After Twenty Seven