Saat pertama kali saya melihat pendaftaran event Bekraf Developer Day Makassar ini, saya langsung tertarik. Segera mendaftar. Berharap dapat ilmu agar bisa mengembangkan sedikit ilmu coding yang saya miliki. Alhamdulillah, harapan saya terpenuhi. Dari pembicara saya memperoleh banyak hal baru untuk dikembangkan. Tetapi disisi lain saya kecewa, saya di PHP. Kenapa?
Sejak mendapat email konfirmasi saya langsung memberi tahu suami kalau hari ini akan mengikuti event ini. Beberapa hari lalu, ada email yang masuk bahwa pendaftaran dibuka lagi karena besarnya animo peserta yang ingin ikut. Sementara yang tidak bisa ikut harap mengirim email “cancel”. Karena yakin ingin ikut dan sudah membatalkan kegiatan di tempat lain, saya tidak membalasnya.
Kemarin, email nomor pendaftaran pun masuk. Kita diminta untuk memperlihatkan ke panitia nomor pendaftaran untuk mendapatkan name tag. Di email tersebut ditegaskan bahwa jika lokasi sudah penuh, panitia berhak membatasi peserta yang datang terlambat.
Pagi tadi saya pesimis bisa ikut. Saya sudah terlambat karena urusan rumah tangga. Di email disebutkan pendaftaran buka jam 8 dan sekarang sudah hampir jam 10. Tapi saya tetap berusaha, toh jika saya tidak bisa masuk, panitia pasti akan menolak jadi saya bisa pulang saja. Suami dan anakku pun mengantar. Harusnya hari ini hari bersama keluarga. Tapi karena tekad saya untuk berkembang di coding cukup kuat, saya mencoba mengikhlaskan sehari untuk masa depan kami yang lebih baik.
Tiba di depan ballroom Phinisi, sudah lengang. Hanya ada mbak-mbak cantik di meja registrasi. Saya tarik napas panjang dan mencoba mendaftar. Ternyata, saya masih diizinkan. Saya tanda tangan dua kali tapi tidak diberikan name tag. Lalu seorang panitia cowok yang ada disitu memberi tahu, “sebentar untuk ambil souvenir, perlihatkan email pendaftaran ya mbak”. Saya mengangguk saja tanda setuju.
Saya pun dipersilahkan masuk. Ruangan sudah penuh. Tampaknya sudah over kapasitas. Seharusnya panitia sudah menolak peserta, tapi saya tetap dipersilahkan masuk. Saya berkeliling ruangan, tapi tidak satu pun kursi yang kosong. Semangat saya masih kuat, saya berdiri di salah satu sudut pintu sambil menyimak materi. Sesekali saya mencatat hal penting di handphone. Karena belum melihat teman lain, saya hanya berdiri sendiri saja disana.
Pembicara sesi pertama cukup mengesankan. Saya yang tidak punya basic ilmu IT sama sekali, jadi mengangguk-angguk. Ada hal yang cerah setidaknya terlihat dari ujung materi ini. Menyimaknya membuat saya tertarik untuk membeli beberapa buku tentang IT.
Sesi kedua dari BEKRAF membuat saya yakin, melalui lembaga ini, passion saya di bidang ekonomi kreatif bisa dikembangkan. Pada sesi ketiga, seorang developer dari Salatiga dengan aplikasi edukasinya membuat semangat saya makin semangat. Founder Educa Studio ini memulai start up nya dari rumah bersama istrinya dan sekarang sukses dan aplikasinya digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia. Dia meyakinkan bahwa untuk menjadi sukses tidak hanya diperoleh dari berkantor di tempat besar atau kota besar. Dia membuktikannya, dari kota kecil Salatiga, dia mendunia.
Waktu istirahat pun tiba. Semua peserta keluar untuk mengambil makan. Tetapi karena kecapean berdiri selama lebih dari 2 jam, saya memilih bersantai-santai duduk di kursi yang akhirnya kosong. Saya tidak punya cukup tenaga untuk berdesakan mengambil makan bersama peserta yang lebih banyak mahasiswa.
Entahlah. Apakah panitia memikirkan hal ini atau tidak. Bukan hanya saya saja yang berdiri tadi, banyak yang lain. Bahkan mereka yang telah mengalungkan name tag sekalipun.
Saat antrian makan sudah sepi, saya baru maju ke meja bufet. Makanan sudah diisi ulang tapi piringnya habis. Alhamdulillah tidak beberapa lama, pegawai Clarion menyediakan piring. Jadi saya baru makan disaat panitia mengumumkan acara sudah akan dimulai kembali.
Pada seorang teman, saya meminta tolong menyimpankan satu kursi di depan. Setidaknya untuk kali ini saya tidak berdiri lagi.
Sesi kali ini, materinya lebih seru lagi. Mulai dari Pak Peter yang menjelaskan tentang PHP Community. Hilman Ramadhan founder sekolahkoding.com yang memberikan banyak sekali info teknis terbaru web developer. Yohan Totting, seorang expert web developer yang berasal dari Sorowako yang memberikan cara membuat web progresive yang cepat. Dan terakhir Irving Hutagalung dari microsoft yang menjelaskan tentang produk cloud microsoft. Setiap pemateri membawakan materi dengan sangat menarik. Beberapa diantaranya memberikan info serta tips-tips untuk menjadi web developer. Quote-quote serta cerita yang ditampilkan pun sangat inspiratif.
Sebagai pemula yang tidak memiliki basic IT sama sekali, sesi kali ini sungguh sangat menyenangkan. Sepulang dari sana, saya punya PR untuk membuka web-web yang diberikan.
Tidak terasa, kita sudah tiba di batas waktu event Bekraf ini. Moderator memberi tahu bahwa hanya yang memiliki nametag dan kertas kuisoner yang berhak dapat souvenir. Tetapi karena di awal tadi saya sudah dijanji, saya pun mencoba untuk antri dengan harapan bisa mendapat power bank seperti yang lain. Nyatanya, saya ditolak, meski sudah saya beritahu apa yang dikatakan panitia saat pagi saya datang. Akhirnya saya pulang tanpa membawa souvenir seperti yang lain bawa pulang.
Terima kasih panitia PHP (Pemberi Harapan Palsu) Bekraf Developer Day Makassar 2016. Terima kasih telah membuat emak-emak rumahan seperti saya dapat ilmu tentang IT, tentang coding, tentang aplikasi dan banyak lagi. Terima kasih tetap mengizinkan masuk meskipun saya harus berdiri lebih dari 2 jam. Dan terima kasih sudah menjanjikan saya dapat souvenir di akhir acara, meski sebenarnya itu cuma janji saja.
Ah… Mungkin emak-emak seperti saya harus belajar dari rumah saja, belajar langsung dari kanjeng Google yang bisa menggandakan ilmu. Daripada meninggalkan keluarga saat hari libur…
Hm … no komen, deh 🙂
mmm mau komen juga tapi gak jadi deh 😀