Aku masih ingin berbincang denganmu…
Mengajukan tanya yang tak sempat terucapkan
Bercerita untuk harapan dan cita-cita yang sempat membara
Berbincang denganmu mengalirkan darah segar dalam tubuhku
Persepsimu tentang masa depan membuatku sadar akan banyak hal
Aku terdiam sejenak membayangkan proyeksi yang telah kau rekam dalam otakmu
Optimismemu mampu membuatku terkagum
Andai saja darah itu terus kau alirkan
setiap detak
setiap detik
hingga darah kotorku pun terganti
Aku berharap kau tak pernah lelah
berbisik
berucap
bahkan teriak di telingaku
agar aku tersadar dan bangkit
dari pesimis dan keputusasaanku
Tapi…
Kau datang dan pergi sesuka hatimu
Hingga darah kotorku pun masih mendominasi
dan tinggal ku tunggu waktu untuk kehancuranku