Terlindungi: Hujan pun Berhenti
Masukkan kata sandi Anda untuk melihat komentar.
Tidak ada kutipan karena ini adalah pos yang terlindung sandi.
Author Archives: Winarni KS
Dia Datang
Entah mimpi apa semalam, atau entah apa yang terjadi saat saya terbangun tadi. Tiba-tiba saja namamu menganggu hariku, kau seakan hadir kembali dalam relung pikir dan hatiku. Kenapa rindu ini… Read more »
Nuansa Bening – Vidi Aldiano
Lagu ini sebenarnya lagu lama yang pernah dipopulerkan oleh Gank Pengangsaan, tetapi kini lagu tersebut kembali di aransemen ulang dan dinyanyikan oleh seorang solois pria bernama Vidi Aldiano. Sejak pertama… Read more »
Terlindungi: Sorella Donne
Masukkan kata sandi Anda untuk melihat komentar.
Tidak ada kutipan karena ini adalah pos yang terlindung sandi.
Mencontreng
Yeah akhirnya jariku kena tinta pemilu juga, saking senangnya, sampai menyelup sepertiga jari kelingkingku. Hahaha. Memang, ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti pemilu. Pemilu legislatif tahun 2004 yang lalu saya… Read more »
Ketika
Ketika aku memutuskan untuk menerima pekerjaan ini, aku sadar bahwa di depan sana akan banyak tantangan yang akan kuhadapi. Awalnya ku pikir akan dengan mudah menyelesaikan skripsi dengan menjadikan proyek… Read more »
Terlindungi: Kurang Bahan
Masukkan kata sandi Anda untuk melihat komentar.
Tidak ada kutipan karena ini adalah pos yang terlindung sandi.
The Friday Letters
Perjalanan di hari jumat beberapa minggu terakhir ini membuat saya berpikir untuk memulai aktivitas baru ini. Terus terang inspirasinya dapat dari novelnya Jason F.Wright, The Wednesday Letters. Dulu waktu membaca… Read more »
Berbagi
Entah kenapa, postingan yang berjudul (Jangan) Biarkan Aku Sendiri yang saya tulis pada bulan Agustus tahun 2007, kembali dilirik oleh beberapa pengguna internet. Kehadiran judul itu di blog stat maupun… Read more »
Setegar Karang
Tiba-tiba saya mengingat satu pertanyaan yang saya ajukan dahulu ketika fieldtrip di Bira, Bulukumba, untuk mata kuliah Geologi Tata Lingkungan. “Pak, apa maksudnya kata-kata: ‘tegar bagaikan karang’?”