Mungkin pernah terbersik di pikiran kita. Kemana uang kembalian yang biasanya kasir Alfamart katakan “mau disumbangkan saja?”. Saya pun dulu sempat ragu. Apakah uang tersebut betul-betul digunakan untuk kegiatan sosial. Atau malah masuk ke kantong orang tak bertanggung jawab. Namun, pikiran saya berubah sejak hari itu. Tanggal 11 November 2017, saya melihat langsung kegiatan CSR Alfamart. Pada kesempatan hari itu, pihak CSR Alfamart membuat workshop menganyam.
Fenomena Minimarket
Kehadiran mini market memang tumbuh kian sporadis. Belum sampai jarak 1 kilometer kita akan menemukan minimarket yang baru. Secara positif ini sangat mendukung kita, terutama ibu rumah tangga seperti saya. Tidak perlu jauh ke supermarket lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak perlu memikirkan parkir. Tidak butuh banyak uang transportasi yang keluar.
Di satu sisi, kehadiran minimarket ini menggeser toko kecil di dekat rumah. Hampir semua orang tentu merasa nyaman membeli sesuatu dengan mengambil sendiri dari rak. Tanpa harus bertanya dulu kepada penjaga toko. Keramahan dari kasir dan penjaga toko lain juga terlihat lebih ramah dan profesional dibandingkan toko kecil. Selain itu, minimarket menawarkan harga yang hampir sama dengan supermarket. Bahkan saat diskon, harganya bisa jauh lebih murah.
Tak salah jika kehadirannya, tumbuh kian banyak. Karena tingginya permintaan konsumen. Salah satu brand minimarket yang cukup punya nama adalah Alfamart. Mini market salah satu yang keberadaannya sangat mudah di temukan.
CSR Alfamart
Awalnya saya hanya tau Alfamart sebagai tempat belanja. Itu saja. Tetapi kehadiran saya di acara hari itu membuat saya mengetahui sisi lain dari Alfamart itu sendiri. Acara yang bertajuk “Program Pemberdayaan Masyarakat, Membuat Kerajinan Anyaman” diadakan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, TBK. Kegiatan pemberdayaan masyarakat, yang merangkul ibu-ibu rumah tangga di kawasan lingkungan Alfamart, dengan membuat kerajinan tangan menganyam.
Program ini merupakan bagian dari CSR Alfamart. Tidak hanya membuat kerajinan tangan. Tetapi juga program ini memanfaatkan sampah rumah tangga atau bahan-bahan baku yang dengan mudah didapatkan. Lalu diolah menjadi barang bernilai ekonomis.
Dalam program CSR (Corporate Social Responsibility) Alfamart menyediakan tempat dan seluruh bahan yang diperlukan untuk kegiatan ini. Pemateri yang berkompeten pun turut dihadirkan untuk membantu ibu-ibu membuat kerajinan.
“Ini merupakan kegiatan ke empat yang diadakan oleh Alfamart, “ kata Lathifah Ulfa, selaku Corporate Communication Alfamart. Dengan mengundang ibu-ibu rumah tangga di sekitar lingkungan Alfamart. “Kami berharap, ini bisa jadi modal ibu-ibu untuk mampu meningkatkan ekonomi keluarganya”. Sambung perempuan yang akrab dipanggil Ulfa ini.
Membuat Kerajinan Anyaman
Khusus hari itu, ibu-ibu rumah tangga di sekitar Alfamart diajarkan kerajinan menganyam. Bertempat di Alfamart cabang Jalan A. Djemma. Pukul 10.00 WITA, ibu-ibu mulai berdatangan. Mereka terlihat santusias saat hadir di tempat ini. “Sekalian silaturahmi“, kata salah satu ibu saat itu. “Kapan lagi kita dapat ilmu gratis seperti ini“, kata ibu yang lainnya.
Bahan berupa rotan telah disediakan oleh pihak CSR Alfamart. Dengan dibantu Bapak Muhammad Tahir Dg. Ngeppe, pengrajin anyaman rotan, ibu-ibu mulai membuat karyanya. Daeng Ngeppe tampak kewalahan menjawab pertanyaan sambil mengajarkan ibu-ibu tersebut. Tetapi beliau tetap berusaha menyampaikan ilmunya dengan sangat baik.
Cara pembuatan kerajinan dari rotan ini pada dasarnya sama anyaman lainnya. Sebelum dianyam, rotan terlebih dahulu direndam di air selama beberapa menit. Agar lebih lentur saat akan dianyam. Lalu dimulai dengan membuat pola, sesuai bentuk yang diinginkan. Dan selanjutnya dianyaman seperti biasa.
Tidak butuh waktu yang cukup lama, beberapa ibu-ibu telah berhasil membuat anyamannya. Ada yang membuat vas bunga, tempat aksesoris dan berbagai bentuk lainnya. Beberapa lainnya masih kesulitan dan terus meminta bimbingan dari Daeng Ngeppe.
Tidak terasa, 2 jam pun berlalu. Beberapa telah berhasil, beberapa lainnya belum selesai. Namun dengan ilmu yang telah didapat, mereka bisa menyelesaikannya di rumah masing-masing. Berharap pengetahuan itu bisa jadi bekal untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka.
Pingback: Inart's Story - Gelaran Pesta Jutawan Sobatku di Makassar -
keren bangeet, unik gitu ya kerajinannyaa. kalau boleh tau itu dijual dengan harga berapa ya kak?
Harganya variatif mulai dari 10 ribu rupiah