Kabur

      3 Komentar pada Kabur

dont-runway

Rasanya tidak mau balik ke rumah. Tapi entah mau kemana lagi. Pun saya yakin, orang di rumah sudah mencariku, jam segini belum juga pulang. Sejak tadi siang, saya keluyuran tidak jelas mengelilingi kota, singgah dari satu tempat ke tempat lain hingga akhirnya tertarik untuk singgah di warnet ini. Saya tau ini sifat yang jelek, melarikan diri. Tapi inilah cara yang paling aman.

Seharusnya saya membereskan semua harapanku yang tercecar di rumah, namun sekeras apapun saya mencoba, saya tetap tak bisa berkonsentrasi.

Disaat seperti ini saya memang butuh pelampiasan, hanya saja saya bukan tipe orang ekstrovert yang bisa dengan mudah melampiaskan segala sesuatunya pada orang lain. Saya selalu menekan agresivitas akibat kalut ke dalam diri sendiri. Saya lebih memilih menghancurkan diri sendiri daripada harus menyusahkan orang lain. Masokhis.

Saya bisa saja minum bergelas-gelas kopi meski tahu maagku akan kambuh. Saya bisa saja membuat diriku selapar-laparnya lalu makan sebanyak-banyaknya hingga ususku menjerit kesakitan. Lebih vulgar lagi saya bisa saja membenturkan kepala berkali-kali ke tembok. Bahkan saya bisa saja melakukan segala hal yang lebih dari itu.

Bodoh memang, tapi inilah caraku berkatarsis. Rasa sakit yang saya rasakan itu yang membuatku menjadi lebih senang, meski semu. Tapi saya tak ingin membuat tubuhku menderita lagi, cukup itu menjadi cara lama.

Namun saya harus melampiaskan semuanya dengan segera. Saya tak ingin menyimpannya lagi hingga terangkai menjadi bom waktu. Beberapa minggu lalu, ada cara yang lebih aman sekaligus efektif, tapi sayang cara itu tak bisa saya gunakan lagi, karena orangnya telah menjauh dan menghadirkan masalah baru. Meski begitu saya tidak akan memrotes, mungkin ini yang terbaik.

Malam ini, tetak napas itu makin menyiksa, lebih menyesakkan dari malam sebelumnya. Haruskah saya pulang dan membawa kepalsuan memasuki rumah?

3 thoughts on “Kabur

  1. App

    jangan pernah mencari obat dari luar,,,,,,
    apalagi menyakiti diri sendiri

    meskipun menimbulkan luka baru bisa menutupi luka lama,,,
    tapi itu tidak akan bertahan lama,!

    Obatnya ada pada dirimu sendiri, hadapi dan sembuhkan,,,,
    bUkan Berusaha lari dan menutupinya

    In-ART ini kau…

    itu mi sy memilih kabur drpd hrs pake cara lama. Krn menyakiti tdk lbh sakit drpd tersakiti…

    Reply
  2. daunkelor

    sometimes we run away just because we want to be alone at that moment. im not perfect but as a friend, try to be forgiving cause no matter what our family is the best thing we have. Take your time. We all cannot be perfect, can we??????
    May Allah bless you.
    salam.

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.