PWK di Arsitektur

      1 Komentar pada PWK di Arsitektur

Empat tahun sudah waktu bergulir dan mengantarkanku pada ruang dan waktu seperti ini. Wisuda, memakai toga, menerima ucapan selamat, adalah impian hampir semua orang yang menyandang status sebagai mahasiswa. Orang-orang yang mengenakan pakaian besar itu acap kali menumbuhkan rasa iri, “Kapan saya berada pada posisi tersebut?”

Tujuh orang temanku, orang-orang yang pernah berjuang bersama untuk menyelesaikan tugas, asistensi, hingga melaksanakan ujian kini telah menyandang gelar ST di belakang namanya. Angkatan pertama sekaligus lulusan pertama pada program studi Pengembangan Wilayah Kota Universitas Hasanuddin.

Aku membuka folder-folder lamaku dan aku menemukan tulisan ini

Hari ini diskusi tentang perbedaan antara Arsitektur dan PWK kembali di buka…

Sudah bukan rahasia lagi kalau anak Arsitektur selalu memandang sebelah mata anak PWK, mulai dari mata kuliah yang mudahlah, tidak tau menggambarlah, cuma ngontraklah… aaaaaaaaaaaah…

Sekonyong-konyongnya mereka memperlihatkan kesombongannya…

Padahal… SAPA SIH MEREKA???

Bukan hanya rekan mahasiswa…

Dosen-dosen yang terhormatpun tak mau kalah…

Dengan bangganya mereka menyebut kami sebagai jurusan “banci”… (hmmm… oh ye…)

Namun…

Dengan tidak malunya… mereka memperebutkan kami (anak PWK gitu loh…) dan dengan bangga ingin membawa kami menuju apa yg disebut urban design… (oh… no…)

Memang bukanlah masalah, apabila kami ingin dijadikan mahasiswa urban design… namun… kenyataanx sekarang… sejak menginjak semester 1 hingga semester 5 sekarang kami tak pernah diberikan mata kuliah dasar menggambar… mau jadi apa kami… masih mending kalau jadi mahasiswa “banci” daripada menjadi pekerja “banci”.. mana yang lebih parah coba??? Tidak akan ada jurusan yang banci kalau saja mereka mau menerima kami sebagai pure Perencanaan Wilayah dan Kota dan tidak mencampur adukkan dengan Arsitektur… kami tak perlu menggambar bangunan dari tampak depan, tampak samping dan tampak belakang karena tampak atas telah mewakili pekerjaan kami, apalagi harus membuat sketsa dan ruang dalam… (aduh…) bukannya kami tidak mampu…, klo masalah belajar sih kami juga bisa… tapi… kalau semua itu kami yang kerja…, trus… kerjax anak arsitektur apa dong??? Mo makan gaji buta…??? enak saja…

Kami sadar… kami hanyalah mahasiswa hasil uji coba dosen-dosen yang sebagian sebernya tidak berkompoten

Tapi kami punya masa depan yang kami harapkan bisa menjadi penopang hidup kami dan hidup orang-orang di sekitar kami…

Kami bukan mainan yang pantas dipermainkan…

Kami ingin menjadi Perencana Wilayah dan Kota sebuah program studi yang menitik beratkan kepada bagaimana memperbaiki kondisi sosial masyarakat suatu wilayah dan kota…, menganalisis dan menempatkan fasilitas umum dan sosial, menganalisis kebutuhan transportasi, menganalisis sampah dan penampatan sampah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Bukan malah sibuk mengurusi bagaimana bentuk gapura yang bagus…, bagaimana bentuk tugu yang bagus, bagaimana bentuk bangunan yang bagus…

28 08 06

Mudah-mudahan alumni tersebut bisa mendapatkan posisinya di dunia nyata.

1 thought on “PWK di Arsitektur

  1. yen

    nart..back to 4 tahun yg lalu habis dri gedung registrasi UH dapat formulir trus pilah-pilih jurusan,di buku hijau(cck mi kah warna hijau) tertulis jurusan pengembangan wilayah kota..hmm jurusan baru..mw k ambil itu..dan sperti yg di atas dirimu bilang..PWK hanya di pandang sebelah mata…(ndk di pilih mi)..mang ansib diriku tak bisa jd ANTEK 😛

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.