Aku Kembali…

      Tak ada komentar pada Aku Kembali…

Aku kembali…

Apa kabar sayangku? Akhirnya aku sempat menuliskan surat ini untukmu. Surat yang hendak ku tuliskan sejak beberapa waktu lalu. Surat sebagai bentuk penyesalan, rasa bersalah atau sekedar untuk mengadu. Asal kau tahu, gelora untuk menuliskan ini sungguh menderu.

Aku kembali…

Apakah kau pernah mendengar tentang candu? Kata orang, semua hal dalam kehidupan ini bisa saja menjadi candu. Begitu pun saat aku menemukan halaman di sebelah itu. Banyak teman yang mengatakan bahwa disana lebih seru. Mereka bisa melakukan apa saja disitu. Mengatakan bahwa mereka melakukan atau memikirkan sesuatu, memamerkan warna baju, memamerkan merk sepatu, juga memamerkan foto baru. Memanfaatkan permainan yang disediakan satu persatu. Mulai dari permainan binatang peliharaan hingga permainan kartu. Menjawab kuis-kuis yang lucu atau mengikuti forum-forum yang seru. Segala fasilitas itu memang mampu menghabiskan waktu. Semua orang tanpa sadar rela duduk di depan monitor dan terpaku.

Lalu apa yang salah dengan itu…? Terlalu banyak jika aku harus menyampaikan satu demi satu. Tetapi aku tak ingin membahas panjang tentang itu, yang aku sesalkan, keberadaannya sempat membuatku melupakanmu. Maafkan aku.

Aku kembali…

Sayangku… Ah… masihkah aku pantas menyebutmu sebagai sayangku? Ketika aku mendapatkan sesuatu baru, aku melupakanmu, masih pantaskah aku menyebut kata itu? Engkau memang tak akan pernah menyebutku jahat karena mencampakkanmu, tetapi… aku… hmm… aku merasa bersalah untuk itu.

Dulu… yah… masihkah kau ingat dulu…? Saat aku pertama kali mengenalmu. Saat kita terasa dekat karena padamu aku selalu mengadu? Tulisan-tulisanku memang tidak sebagus tulisan teman-temanku. Tetapi aku tidak menyerah dan terus melatih kemampuanku. Dan kau… kau adalah teman setia yang menyediakan halamanmu untuk kisah-kisahku.

Aku juga bukanlah seleb blog, dimana semua perhatian blogger tertuju. Aku hanya menulis kisah sehari-hariku, berbentuk esay, cerpen atau puisi. Kadang-kadang menuliskan tentang tata kota, atau tentang Kota Makassar yang ku cinta. Kalau tertarik akan menuliskan review film atau resensi buku. Jika sempat aku akan menampilkan desain-desain yang sesuai dengan tulisanku.

Aku ingin kembali…

Seiring waktu, teman-temanku terus membujuk untuk bergabung di halaman sebelah itu. Aku tahu itu bukanlah hal yang baru, dia sudah ada sejak lima tahun lalu. Namun aku baru memutuskan bergabung sejak tahun lalu. Seperti yang ku katakan di awal suratku, bergabung disana membuatku tercandu.

Adalah sebuah hal yang menyedihkan saat kau tak lagi ingin menulis karena bergabung disitu. Apakah hanya aku yang mengalami hal itu? Buktinya blog-blog temanku pun tak lagi terurus seperti dulu. Menyedihkan bukan?

Status yah, mereka menyebutnya status. Tulisan pendek yang mengungkapkan apa yang kau pikirkan atau apa yang kau kerjakan. Terlalu pendek hingga membuat kemampuan analisismu dalam tulisan-tulisan panjang pun akan runtuh. Kau akan terbiasa menulis hal-hal yang praktis bahkan hasil contekan tulisan orang lain. Kemampuan intelektualmu pun akan dipertaruhkan bahkan gugur begitu saja.

Penting. Yah… hampir semua orang ingin  dianggap penting. Dan halaman sebelah itu menyediakan fasilitas untuk itu. Mereka tampil bak selebritis yang selalu ingin ditahu. Ada yang lucu, ada yang seru, ada juga yang sangat pilu bahkan menusuk kalbu. Apalagi saat teman mereka telah mencapai seribu, mereka akan mempertaruhkan eksistensi, namun “isi”-nya sungguh meragu.

Ironis. Aku menyadari hal itu, hingga aku pun kembali kesini, menemuimu, membagi kisah ini denganmu.

Aku ingin kembali…

Blogku… ajari aku untuk kembali memulai mengasah kemampuan menulisku, mempertajam kemampuan analisisku, dan menciptakan diskusi-diskusi cerdas lagi seperti dulu. Bukan hanya sekedar mencari eksistensi di halaman sebelah itu.

Aku kembali… Yah… aku kembali mengukir bait demi bait di halamanmu… Kembali menulis apa saja yang ku mau…

0 thoughts on “Aku Kembali…

  1. kelor

    mula2 aku addict sama mric etc
    kemudian cuba utk blogging.
    sebelum berpindah ke my space & friendster +++YM
    blogging semula

    turs addict utk menatap Mr.FB tiap hari
    2 bulan lalu kucuba menganalisis postingku dan rakan2 di FB
    akhirnya, setelah kupikirkan
    blogging its always awesome.

    byk sekali blog yg x update spt blogku sebelumnya
    dan yg paling ironik….. lupa password.

    WELCOME BACK NAR…….T_T

    Reply
  2. Asrul

    Karena sy malas menjadi seolah-olah artis yg perlu ditahu segala aktifitasnya oleh semua orang, makanya sy malas sekali maen Facebook. back to blog saja lah. 🙂

    Reply
  3. d'starz

    tulisan ini membuat saya merenung,berapa banyak waktu kita yg sudah terbuang untuk sekedar berkunjung di jendela sebelah…
    Semua orang memang cenderung ingin merasa penting,punya arti,eksistensi..dan di sana,keinginan itu terpenuhi..
    Huff..kebiasaan menulis potongan2 kalimat itu juga membuat otak saya kelabakan ketika harus menulis kalimat yg lebih panjang,dan akibatnya,blog juga mulai tercampakkan…padahal menulis adalah kebutuhan

    Makasih k,untuk tulisannya..heheh ikutan curcol di sini..^_^

    Reply
  4. uNieQ

    Haha tsindir k.sejak mengenal tetangga yg dsebelah it sy jg sdh mulai meninggalkan my room,t4 yg mbuatku bs bceloteh byk,wlopun isi roomku lebay n g penting,tp dy tetap setia menampung sgl macam ceritaku yg jg sgt g penting.

    Ah tulisan ini betul2 menyindirku..

    Akankah aku kembali padanya?

    Reply
  5. As D'Winner

    asTAGAA……. tulisan ini betul2 menyindir saya. Sudah lama jg tidak update blog. 🙁

    Thanks yah atas tulisannya. mantap sekali. Ada pesan yg Disampaikan, tp dengan cara yg berbeda dan unik. Semoga saja banyak blogger2 yg kecanduan itu segera insyaf jika sempat mampir membaca tulisan ini. 🙂

    Reply
  6. ipang

    “Penting. Yah… hampir semua orang ingin dianggap penting …”,,mungkin karna hal itu setiap orang akan dianggap dirinya ‘ada’ . Hingga rene descartes pun gelisah di kuburnya,,kenapa tidak terlahir di zaman ini,,maka dia akan mengganti semboyannya yg terkenal itu sembari menulis :
    “karena aku punya -halaman sebelah-,maka aku ada” ..

    nice blog in-art ..

    Reply
  7. iLLa

    sayah termasup yg tersindir ndak ya? mungkin iya, kadang waktu untuk posting menjadi molor kemana2 gegara sibut monitoring di halaman sebelah itu, huff…. makasih sudah mengingatkan 🙂

    Reply
  8. Pingback: Kisahku dan Paccarita | ..:: More Than Just Experience ::..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.