Kaya???

      Tak ada komentar pada Kaya???

Saya mungkin bukan orang beruntung yang terlahir dari keluarga kaya raya, yang dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkannya dengan berharap dari harta atau jaringan orang tua. Namun karena hal itu pulalah saya menjadi lebih berani untuk mandiri dan tidak menyusahkan orang tua lagi. Berusaha mencari jalan sendiri, memperluas jaringan.

Pada umur belasan, saya mulai mencari uang tambahan entah itu menerima pesanan gambar, menjadi surveyor, atau beberapa pekerjaan kecil lain. Saya pun berkembang menjadi perempuan yang tidak menghabiskan uang untuk urusan penampilan karena memiliki skala prioritas lain. Sejak saat itu pula saya mulai menyadari pentingnya memperluas pergaulan.

Saya teringat beberapa tahun lalu. Saya masih berstatus mahasiswa baru kala itu. Saya belum memiliki uang yang cukup untuk membeli buku-buku yang saya inginkan. Ketika itu, saya sangat tertarik ingin membeli buku tulisan-tulisan Eko Prasetyo, namun saya belum mampu untuk mendapatkannya. Akhirnya saya mengirimkan email kepada sang penulis, dan betapa senangnya saya mendapatkan buku karangan sang penulis tiga judul sekaligus, lengkap dengan tanda tangannya pula. Dan ketiga buku itu cukup menggugah idealisme saya.

Kebiasaan membaca membuat saya bercita-cita untuk memiliki buku sendiri. Untuk mewujudkan hal itu, saya pun berusaha lebih keras mencari uang tambahan, menyisihkan sedikit penghasilan setiap bulannya agar bisa menanggulangi biaya cetaknya. Mengapa harus menanggung sendiri biaya cetaknya? Kenapa tidak menyerahkan saja naskah kepada penerbit biar dia yang menanggung biayanya dan penulis hanya menerima royalty? Karena untuk mendapatkan penerbit untuk menerbitkan buku seperti buku yang saya tulis sangat sulit, dan saya tidak mau menunggu untuk mewujudkan mimpi ini. Mimpi ini harus terealisasi sebelum saya mencabut status mahasiswaku.

Bulan lalu, mimpi untuk menerbitkan buku itu akhirnya kesampaian juga berkat jaringan yang saya bangun. Buku yang saya terbitkan dengan biaya sendiri, tanpa royalti, itu pun sebagian masih mengutang. Mimpi yang terwujud bukan karena orang tua saya kaya raya dan punya banyak jaringan. Hal ini yang kadang membuat saya tertawa ketika orang mengatakan, sudah kaya ya? Hahaha… betapa piciknya orang yang berpikir menjadi penulis untuk mendapatkan uang yang banyak!

Seandainya utang biaya cetak buku itu sudah lunas, bahkan saya rela membagikan buku itu secara gratis, saya tidak peduli tabungan yang saya keluarkan akan kembali atau tidak. Saya hanya berharap buku itu berguna, bisa menjadi sumber inspirasi terhadap lahirnya pemikiran-pemikiran ataupun karya-karya baru. Bahkan saya sangat berharap ada mahasiswa-mahasiswa lain yang akan mengikuti jejakku ini, menerbitkan bukunya sebelum mendapat gelar.

Meski saya sadar bahwa kondisi keuangan saya saat ini lumayan minim setelah menerbitkan buku itu, apalagi sejak tak ada lagi pemasukan karena berhenti bekerja, saya tidak peduli, Insya Allah rejeki akan datang selama kita terus berusaha . Yang terpenting sekarang, saya telah berhasil mengukir sebuah keabadian di jurusan arsitektur, di fakultas Teknik, di Unhas bahkan di Kota Makassar ini. Sebuah kekayaan yang tidak akan habis dimakan jaman.

Dan hari ini… saya belum punya banyak uang untuk dibagi-bagikan, yang saya miliki hanya ilmu-ilmu yang saya peroleh dari buku yang pernah saya baca.

0 thoughts on “Kaya???

  1. app

    Iya tauw kayami….

    Mungkin Mimpi itu sudah jadi kenyataan, !
    Tinggal bagaimana memasarkan buku itu biar bisa di baca semua orang jangan cuma disimpan dalam tas,

    Nanti saya bantu pasarkan kalau bisajie?

    hahaha Iya minimal kau sudah kaya , Jadi kapan traktitrannya ini Syukuranlah … Unuk The Winner sang juara.

    Itu JUga tauw kesehatanmu jaga jangan sampai kau jadi Patung tidak bisa bergerak, cuma diam dan merasakan sakit truss. ndak adajie gunnya kerja itu kalau kesehatan hancur, pasti jadi beban pikiran juga.
    jangan pernah malu mengatakan sakit kalau kau memang sakit…

    bagaimana kalau sarjana baru mau menulis, bisajie itu di temani maksudnya dibantu….

    oke jaga kesehatan nanti saya bantu pasarkan

    Reply
  2. arhyen

    sudikah berbagi buku denganku :p
    blom cukup danaku u/sisihkan uang u/beli buku..yang kusisihkan adalah dana u/tidak membebani ortuku, u/jadikanK orang yg lebih baik.. 🙂

    Reply
  3. @kelor

    kata orang arif:
    “apabila engkau mendapat wang, belilah emas;
    jualkan emas itu, belilah intan;
    jualkan intan, belikan manikam;
    jualkan manikam, belilah ILMU”

    ~keep going….moga bertambah kaya~

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.