Saya Bukan Caleg!

      10 Komentar pada Saya Bukan Caleg!

Apa yang Anda bayangkan ketika silaturahmi ketika Idul Fitri?

Ucapan “Minal Aidin, Mohon Maaf Lahir Batin” kemudian dilanjutkan dengan salaman dan cipika cipiki serta pelukan?

Namun tahun ini segalanya berbeda. Percakapan di forum silaturahmi berubah menjadi aneh

“Dek… pilih ka nah! Nomor urut 6”

“Sudah saatnya anak Teknik maju di parlamen. Jadi jangan salah pilih!”

“Wuih… besarnya na mi tawwa anaknya Amma. Sudah ikut memilih ya? Jangan lupa ya nak, pilih Tante nomor urut 9.”

“Saya akan manjadi caleg lagi untuk 5 tahun ke depan. Jangan lupa ingatkan juga anakmu ini!”

“Teman kita ini juga jadi caleg, ingatko tawwa pilih ki.”

Gilaaa…. semua pertemuan selalu saja di warnai dengan pembahasan tentang caleg, nomor urut dan jangan lupa pilih. seakan-akan seluruh orang yang kita kenal akan menyentuh parlemen negara. Lucu juga yah… Entah apa yang mereka pikirkan untuk mendaftarkan diri sebagai caleg. Mungkin beberapa diantaranya memang memiliki visi dan misi. Tetapi beberapa lainnya hanya ikut-ikutan. Bahkan mereka yang berjenis kelamin perempuan diajak mendaftar hanya untuk memenuhi kuota 30%.

Lihat, dengar dan rasakanlah… hampir disetiap sudut kota kita akan menemukan sang caleg. Apakah dia keluarga, om, tante, sepupu. Teman orangtua. Tetangga. Hingga teman SMA, SMP atau bahkan teman SD kita. Serta lainnya yang pernah berkenalan dengan kita.

Di suatu acara, seseorang mencolek saya, “Jadi caleg juga?” saya menggeleng dan berlalu. Saya mungkin tertarik berdiskusi tentang politik tetapi maaf mungkin saya belum tertarik menjadi caleg.

10 thoughts on “Saya Bukan Caleg!

  1. taz

    hehe…
    kalo liat dr gambar ucapan selamat ta’…
    kyk caleg ki mmg (liat mi kebanyakan caleg bikin ucapan selamat idul fitri trus ada potona trus dipajang dimana-mana…wkwkwkwkw…)

    agak miris mmg melihat ‘pencalegan’ dibangsa kita, sy sendiri agak geli rasanya…(pernahka ditawari jd caleg juga nah?!!, tp sa tau diriji…lagian yg tawarika, jelek skali alasanna, sm kyk anak2 kecil yg dikasih alasan aneh2..hehehe…).

    kalo mmg ingin memilih, pilihlah dengan hati…
    pilihan ta menentukan kemajuan negara ta’…

    btw..
    met idul fitri 1 syawal 1429H
    mohon maaf lahir batin

    Reply
  2. uNieQ

    jangan lupa, pilih saya, nomor 9…

    btw mana mi card kampanyeku??? kenapa na blom pi jadi??? aduhhh!!!! gmn ini… bisa2 nda ada pilih ka di pilkada nanti..

    ingat!!! PILIH no 9.. calon Walikota terpopular :p

    Reply
  3. syahrulhs

    mang ada yg istimewa dgn caleg ya???kok orang2 pada demam jadi caleg? ntar sapa yg mo jadi tukang becak, kuli bngunan,dll.BTW caleg bukan satu2nya cara tuk meraih kemuliaan dan kehormatan.he….

    Reply
  4. Hasan Murtadha

    The Saying of Ali Ibne Abi Talib kw

    Trust ALLAH in your affair
    Be first in greetings
    Be humble in respecting others
    Refrain from backbiting
    Be cheerful to your wife
    Be moderate in your living
    Be respectful to your guest
    Be helpful to the oppressed
    Sacrifice to the needy
    Be helpful in the holly war
    Try to be sincere
    Be kind to orphans
    Donate for good cause
    Be thankful to ALLAH for His blessings
    Limit the lust
    Be polite to the ignorance
    Refrain from pride
    Be symphatetic to the foreigner
    Be kind to people
    Be against to your egoism
    Do not be a misser
    Associate with good people
    Be polite in your speech
    Delay in taking revenge
    Forgive while in power
    Persist in your prayer
    Think before replying
    Fullfil your promise
    Make haste in doing good
    Visit the sick
    Be patient in calamity
    Be stable in your work
    Ponder in the affairs

    Reply
  5. selviya

    semoga caleg yang benar-benar terpilih nanti adalah caleg yang memang hendak menyuarakan kepentingan rakyat, bukan kepentingannya sendiri ya…

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.