Bubarkan OKFT-UH

      6 Komentar pada Bubarkan OKFT-UH

Terima kasih telah meyempatkan diri menarikan mata Anda pada tulisan yang tak berharga ini. “Mungkin..” saya tak mampu bersilat huruf dan kata-kata yang tak biasa, “mungkin” saya orang yang tak pandai menulis, “mungkin” tulisan ini tak pantas untuk dibaca, ataukah “mungkin” saya adalah penakut yang tak mau berdebat whateverlah… I just wanna lay up my opinion in here…

Bubarkan OKFT-UH”, sejenak aku tersentak membaca kalimat itu, kutelusuri kata demi kata mengobati rasa penasaran yang tengah menggerogoti. *sling…* imajinasiku melayang…, kuanalogikan lembaga sebagai kekasih yang kadang-kadang kucuekin namun dia tetap setia padaku dan kemudian… ia menghilang atau lebih parah lagi meninggal… Sedih…, kehilangan…, mungkin saja itu yang kurasakan saat dia tak disampingku lagi… (sometime sesuatu akan terasa berharga saat kita kehilangannya, isn`t it???)

Mungkinkah kehilangan lembaga akan seperti itu??? Kita baru tau bahwa dia begitu berharga setelah lembaga di bubarkan??? After that, kita akhirnya kembali memupuk niat dan semangat hingga KOFTE tidak hanya menjadi suatu kalimat yang hampa… Ah… entahlah… pertanyaan ini hanya tersimpan, sampai OKFT benar-banar dibubarkan. Andai saja waktu bisa terulang kembali atau beri kesempatan sekali lagi (lagu apa bede…?)

Apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan sekarang tak seperti dulu lagi… (senior kadang-kadang berbicara seperti ini). Tapi apakah perbedaan itu terjadi karena orang yang berbeda atau zaman yang memang dinamis hingga sistempun harus bergeser?

Mengapa seniorku jauh lebih hebat? Mengapa mereka dapat berpikir sekaligus dapat bekerja? Mengapa nama mereka menggaung begitu besar? Tapi kami (baca : junior) hanya mampu terpukau tanpa bisa memukau, hanya mampu mangamat tanpa bisa berbuat, hanya mampu manatap namun enggan melangkah dengan mantap dan akhirnya terpenjara dalam sejarah…

Guru yang hebat adalah guru yang bisa menghasilkan murid yang lebih hebat, kalimat ini tentu tak asing lagi. *buzz…* kemudian aku tersadar (mungkin) seniorku tak sehebat yang kupikirkan. Buktinya, mereka tak mampu menghasilkan murid-murid yang lebih hebat daripada dirinya… mungkinkah (maaf) seniorku terlalu egois? Atau (maaf) juniornya terlalu ongol…?

Dalam ilmu pocong, seseorang yang punya ilmu tak boleh mati apabila ia belum mawariskan keahliannya tetapi apakah metode seperti itu juga berlaku di lembaga ini? –tanya ma`…-

Semuanya hanya menjadi pertanyaanku…! Thx buat –ababil- atas tulisannya dan 9 kata “mungkin” yang menjadi inspirasiku…

6 thoughts on “Bubarkan OKFT-UH

  1. lipatan lelap09

    bahasa kerinduan adalah jawaban atas kbutuhn trhdap ssuatu
    Wcana pmbubarn OKFT-UH dlm hmat sy boleh jd mjadi jwbn atas prgesern paradigma n nilai anak Teknik,hal itu akan mnghasilkn ‘seleksi alam’ yg akan mbwa TEKNIK kmbli pda kjayaannya..KOFTTE..

    sapapun kamu… saya tau pasti anak teknik Unhas. Ini postingan 2 tahun yg lalu, entah apakah hr ini postingan ini masih layak untuk dibicarakan atw tdk.
    Saya bukan menyanyikan kerinduan hanya saja mempertanyakan misteri sejarah.
    KOFTE

    Reply
  2. lipatan lelap09

    sy g’ prnh mnganggp itu wcna basi,sy mlwatkn 2/3 msa mhswaku d OKFT..sbgai znior(?) Sy jg trut mrasakn ksdihan akan kondisi TEKNIK yg skrg.salam perubahan. Kalo mo tau siapa sy,anak lntai 2 tau pasword ini :01 182.

    Lantai 2, hmmm artix anak mesin. 01 182? Angkatan 2001????

    Reply
  3. lipatan_lelap09

    anak teknik yg d mesin
    Sbnrx sy bngga skali ada anak teknik yg bs brwcna sprti qmu dinda,dlu sy pux bxk impian ttg teknik yg g’ ksampaian hngga akhir karir.anak teknik sharusx jgn mbnggakan supremasi historix,krn yg dhrap zman dri gnrsi adlh karya,KOFTTE

    Dan saya belum bangga jd anak TEKNIk krn blm memberikan apa-apa hingga hari ini. Senang bisa berkomunikasi dgn qt kak!

    Reply
  4. lipatan_lelap09

    banggalh krn qmu msh sdar akn teknik,soalx bxk org yg dah g’ sdar.
    Klo boleh,tmbh postingn ttg kondsi objektif teknik,nnt qta brtukar pkiran lg..

    Reply
  5. isak

    teknik identik dengan kekerasann………………….
    tapi semuanya selalu dilalui dengan baik………..
    yang penting ””’ hidup teknik””

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.